Panjangnya mencapai 1.5 meter
Salah satu hal yang menarik dari lele dumbo adalah ukurannya, karena ukurannya yang besar lele ini jadi hewan ternak yang sering dibudiyakan. Laman USGS menjelaskan kalau ukuran rata-rata lele dumbo adalah 70 cm, namun lele ini juga mampu tumbuh hingga lebih dari 1.5 meter. Ukuran lele ini terbilang besar dibandingkan lele lain dari genus Clarias. Disamping tubuhnya yang besar lele ini punya tubuh yang cukup mirip dengan lele lain. Tubuhnya panjang dan gemuk, ia punya empat sirip kecil di samping, satu sirip di atas yang menjulang dari leher sampai ekor, dan satu sirip panjang di bawah tubuh. Layaknya lele lain lele dumbo juga punya kumis di area mulut yang membantunya dalam mendeketksi makanan. Warna lele bervariasi mulai dari abu-abu, hitam, cokelat, sampai silver.
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Lele dumbo (Clarias gariepinus) adalah sejenis lele budidaya yang berasal dari Afrika. Dibandingkan dengan lele lokal (lele kampung C. batrachus, dan C. macrocephalus) lele dumbo berukuran lebih besar dan patilnya tidak tajam sehingga disukai konsumen. Kelemahannya adalah dagingnya lunak dan mudah hancur bila digoreng.
Nama "dumbo" diberikan karena ukurannya yang lebih besar daripada rata-rata lele lokal Asia Tenggara.
Secara alami ditemukan di berbagai tempat di Afrika dan timur Tengah. Mereka menyukai air tawar yang tenang serta kubangan buatan manusia, bahkan mampu bertahan hidup dalam saluran air buangan. Ikan ini sekarang dibudidayakan di Asia Tenggara (termasuk Indonesia) sebagai sumber pangan. Persilangannya dengan lele lokal Asia Tenggara telah dilakukan untuk memperbaiki kualitas daging dan telah dibudidayakan dengan nama sama.
Ikan lele menjadi salah satu ikan konsumsi paling populer di Indonesia, hal ini terjadi karena lele punya daging yang berlimpah dan enak. Selain itu lele adalah ikan yang mudah dibudaya dan dapat beradaptasi di kondisi apapun. Saat dijual harga lele juga terjangkau sehingga semua kalangan masyarakat mampu menikmati kelezatan ikan berkumis ini.
Di Indonesia sendiri ada banyak jenis lele yang dibudidayakan, salah satu yang cukup populer adalah lele dumbo atau Clarias gariepinus. Lele satu ini merupakan ikan yang berasal dari Afrika namun sekarang sudah banyak dibudidayakan di Indonesia. Ukurannya yang besar jadi salah satu faktor mengapa lele dumbo jadi primadona di kalangan peternak ikan. Tak cuma itu, lele dumbo juga punya banyak keunikan yang membedakannya dengan ikan lain. Artikel ini akan membahas beberapa fakta unik lele dumbo yang pasti belum kamu tahu.
Karakteristik Ikan Lele
Waktu Pengembangbiakkan
Ikan lele biasa melakukan pemijahan atau melepaskan telur dan sperma untuk pembuahan pada saat hujan turun.
Hujan diangap ikan lele mampu memberikan feromon, atau sesuatu yang mampu merangsang, yaitu bau tanah.
Ikan lele manjadi terangsang untuk melakukan aktivitas seksual pada saat mencium bau tanah tersebut. Saat hujan datang, akan terjadi perkawinan pada ikan lele yang sudah matang gonad.
Kondisi Fisik Ikan Lele
Ikan lele dengan nama latin Clarias sp, memiliki ciri-ciri fisik tubuh yang licin, bentuknya memanjang, tidak memiliki sisik, sera sirip punggu dan sirip anus juga berbentuk memanjang,
Sirip dan ekor lele terkadang menyatu hingga membuatnya tampak seperti sikat yang pendek.
Kepala ikan lele keras keras karena terdapat tulang belakang pada bagian atasnya. Lele juga memiliki sungut peraba atau disebut sebagai barbels.
Barbels ini akan sangat berguna untuk bergerak di air yang gelap.
Mata ikan lele kecil, mulutnya lebar, terletak pada ujung moncongnya. Alat pernapasan yang dimiliki ikan lele merupakan modifikasi dari busur insang, dan pada sirip-sirip dadanya terdapat patil berupa duri-duri tajam.
Modifikasi “busur insang” pada tubuh lele membuatnya lele memiliki empat pasang sungut yang berfungsi sebagai alat pendeteksi untuk menemukan sumber makanan dalam gelap sekalipun.
Mengunakan busur insang ini, juga sebagai alat proteksi lele untuk melindungi diri dari serangan bahaya, sebab lele termasuk ikan nocturnal, yaitu aktif di malam hari.
Ikan lele biasanya hidup di air tawar, seperti empang, rawa-rawa, sungai, tambak, dan daerah berlumpur.
Salah satu ciri khas ikan lele, yaitu memiliki kumis atau misai. Kumis ini tumuh pada area dekat mulut bagian depan bibir yang sungsinya sebagai alat peraba.
Fungsi dari kumis tersebut adalah untuk menemukan makanan di tempat yang gelap.
Kepala lele sangat keras seperti batok kelapa. Bahkan ketika perut lele dibelah, kepalanya masih bisa menggeliat.
Salah satu cara untuk membuat lele diam dengan cepat adalah dengan memukul bagian kepala terlebih dahulu dengan kekuatan yang besar.
Lele memiliki sirip di beberapa bagian tubuhnya, dari yang teratas ada di punggung lele, dan warnanya tidak beda jauh dengan badannya sehingga jadi menyaru.
Dua sirip lele terdapat di bagian belakang, berfungsi untuk memudahkan ikan lele berenang, serta memudahkan lele bergerak dalam air. Sirip iini terdapat di bagian ekor.
Patil lele sangatlah tajam, termasuk salah satu ciri khas juga dari lele. Patil ini berada pada area sekitar sirip lele.
Fungsinya patil lele adalah untuk melindungi diri. Hati-hati jika terkena patil ini karena sangat tajam, sheingga Anda harus menggunakan teknik.
Ikan lele akan menggunakan patilnya saat merasa dalam kondisi terancam sebagai upaya melindungi diri.
Ikan lele termasuk ikan ovipar, artinya berkembang biak dengan cara bertelur, lalu menghasilkan bibit-bibit ikan lele yang banyak.
Sekali bertelur, lele dapat menghasilkan sebanyak 2.000 sampai 21.000 butir telur. Merka akan bertelur pada area dengan suhu hangat.
Biasanya telur-telur akan disimpan induknya pada batang kayu yang sudah disediakan atau tempat yang agak bersembunyi.
Telur-telur akan menetas dalam waktu 6 – 10 hari, tergantung pada suhu air. Ikan lele jantan akan menjaga telur-telur tersebut hingga menetas dan bayi lele berusia satu minggu.
Ikan lele yang habitat hidup aslinya berasal dari rawa-rawa, lumpur, serta perairan dengan kelembaban tinggi membuat ikan lele mudah dibudidaya.
Sebagai ikan air tawar, maka ikan lele mudah dibudidayakan jika dipelihara dalam air yang diam. Banyak dipilih masyarakat untuk dibudidayakan.
Lele dumbo jadi hewan yang mampu menyebarkan penyakit
Dilansir iNaturalist, lele jumbo adalah ikan yang berbahaya karena mampu menyebarkan parasit dan penyakit. Ikan ini mampu membawa beberapa jenis parasit dan patogen di tubuhnya, seperti Aeromonas hydrophila, Digenea, Flavobacterium columnare, Henneguya branchialis, dan Myxobolus spheroidalis. Patogen dan parasit tersebut sangat merugikan dan mampu membunuh hewan lain khususnya ikan dan hewan air tawar. Karenanya kehadiran ikan ini di suatu daerah sangat merugikan ekosistem daerah tersebut. Pembasmian dan pemberantasan ikan lele jumbo perlu dilakukan, jangan sampai ikan invasif satu ini membuat kerusakan yang lebih parah.
Tidak hanya terkenal sebagai ikan budidaya dan ikan konsumsi, ternyata ikan lele dumbo juga merupakan ikan invasif yang merugikan. Bahkan ikan ini adalah ikan yang mampu membawa dan menularkan penyakit ke hewan lain. Walau kerap dibudidayakan di Indonesia ternyata lele satu ini adalah ikan yang berasal dari Afrika. Ia dapat hadir di Indonesia karena adanya perdagangan dan jual beli ikan. Dari ikan lele dumbo kita dapat melihat kalau lele dumbo tak hanya memberikan efek positif bagi manusia. Faktanya ikan satu ini juga mampu memberikan dampak negatif bagi manusia dan ekosistem.
Baca Juga: 5 Fakta Lele Jawa, Lele Asli Indonesia yang Bisa Berjalan di Darat!
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Dapat diolah jadi makanan lezat
Sebagai ikan konsumsi tentunya lele dumbo sering dijadikan makanan lezat seperti pecel lele, lele bakar, lele goreng, lele kuah, dan sebagainya. Biasanya olahan lele dumbo ditemani dengan nasi hangat, sambal dan lalapan. Makanan yang terbuat dari ikan lele biasanya juga disajikan sebagai lauk atau makanan pelengkap dan populer di berbagai daerah seperti Jawa dan Sumatra. Tak cuma lezat ternyata lele satu ini juga punya kandungan nutrisi yang baik bagi tubuh manusia.
Berbagai sumber menyebutkan kalau daging lele dumbo mengandung banyak nutrisi seperti vitamin dan protein. Daging ikan ini punya kandungan kalsium yang tinggi, kalsium adalah salah satu zat yang sangat baik untuk pertumbuhan tulang dan gigi. Asam amino, mineral, omega 3, vitamin B, dan protein yang baik untuk pertumbuhan badan juga berlimpah di daging ikan ini. Selain mendapat kelezatan dari dagingnya lele dumbo juga sangat baik untuk tubuh, khususnya untuk merangsang pertumbuhan dan kecerdasan anak-anak.
Baca Juga: Berada di Indonesia, 5 Fakta Ikan Kalajengking yang Mengandung Racun
Lele dumbo berasal dari Benua Afrika
Ikan lele dumbo merupakan ikan yang berasal dari Benua Afrika dan daerah Timur Tengah, jelas Fishbase. Beberapa negara seperti Afrika Setalan, Jordania, Palestina, Lebanon, Syria, dan Turki jadi tempat hidup ikan lele dumbo. Namun saat ini lele dumbo tak hanya tersebar di habitat aslinya, karena perdagangan ikan ini kini sudah menyebar ke Eropa, Amerika sampai Asia.
Bahkan beberapa negara melaporkan kalau kehadiran lele dumbo sangat merugikan di daerah mereka. Karena hal tersebut ikan lele dumbo menjadi hewan invasif dan masuk dalam daftar 100 hewan invasif paling merugikan di dunia. Kemampaun adaptasi lele dumbo yang luar biasa membuat ikan ini mampu hidup di berbagai tipe habitat. Beberapa area air tawar seperti kolam, genangan air, sungai, waduk, sampai bendungan dapat ditinggali oleh lele ini. Karenanya pembasmian lele dumbo juga sulit dilakukan karena ketahanan tubuhnya yang hebat dan populasinya yang tidak terkendali.
Dilihat dari Fungsinya
Salah satu karakter ikan lele yang memiliki rasa daging enak jika dimakan, sehingga digunakan manusia sebagai sumber asupan.
Banyak sekali jenis ikan lele yang dapat dikonsumsi, asalkan kita tahu jika ikan lele tersebut berasal dari tempat bersih.
Seperti memastikan tempat pemeliharaan ikan lele yang bersih, bukan berasal dari alam liat yang kotor.
Lele juga menjadi unik karena membersihkan lingkungannya yang kotor. Para petani pun menggunakan ikan lele untuk membasmi hama di sawah mereka.
Ikan lele juga dipelihara di area tempat jentik-jentik nyamuk.
Sebagai bisnis, ikan lele seringkali dijual kepada restoran atau tempat makan pecel lele.
Perilaku Ikan Lele
Ikan lele memiliki sifat yang aktif di malam hari atau disebut juga sebagai hewan nokturnal.
Perilaku ini membuat ikan lele mencari tempat-tempat gelap untuk beristirahat di siang hari. Lele juga tidak banyak bergerak di siang hari.
Para peternak lele memilih untuk melakukan rekayasa dengan meciptakan lingkungan perairan yang lebih gelap menggunakan wadah gelap yang dapat meningkatkan kekeruhan air.
Tingkat kekeruhan air ini dapat mempengaruhi karena adanya kandungan fitoplankton yang padat dan membuat ikan melakukan pemijahannya secara alami.
Pemijahan merupakan proses pengeluaran sel telur dan sperma yang diikuti dengan perkawinan.
Ikan lele merupakan botton feeder atau kemampuan untuk makan di dasar perairan. Hal ini membuat para peternak perlu mengenggelamkan pakan agar mencapai dasar perairan.
Seiring berkembangnya zaman, pemberian makan pada ikan lele bisa berubah juga. Ikan lele yang lahir di area pengembangan, maka akan berbeda dengan lele yang lahir di habitat aslinya.
Ikan lele yang lahir di area pengembangan, akan menjadi jenis ikan lele omnivore, memakan apapun yang ada di lingkungannya.
Biasanya makanan yang dimakan lele adalah pellet dengan protein tinggi sebanyak 70% dan daging-daingan juga sering diberikan oleh para peternak.
Ikan lele yang sering diberi daging-dagingan akan memiliki lele yang cenderung kanibal, saat benar-benar sudah tidak ada makanan di lingkungan sekitarnya.